Soekarno, lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, adalah putra dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Sejak kecil, Soekarno dikenal sebagai anak yang cerdas dan memiliki semangat juang yang tinggi. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Technische Hoogeschool (Sekolah Tinggi Teknik) di Bandung, yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Di sinilah Soekarno mengembangkan pemikiran dan ide-idenya mengenai nasionalisme dan perjuangan kemerdekaan.
Perjuangan Kemerdekaan
Soekarno aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, yang merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Mohammad Hatta, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927. PNI berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno dikenal sebagai orator ulung yang mampu memotivasi dan menggerakkan rakyat untuk bersatu melawan penjajah.
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini menjadi tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial. Soekarno kemudian diangkat sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, sementara Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden.
Baca Juga : Legenda Leshy Penjaga Hutan dalam Mitologi Slavia
Kepemimpinan dan Kebijakan
Sebagai Presiden, Soekarno menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk mempertahankan kemerdekaan, membangun negara, dan menghadapi tekanan politik dari berbagai pihak. Ia memprakarsai konsep “Pancasila” sebagai dasar negara, yang mencerminkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Soekarnojuga memperkenalkan konsep “Nasakom” (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) dalam politik Indonesia untuk menciptakan kerjasama antara berbagai kelompok ideologi.
Puncak dan Akhir Kepemimpinan
Kepemimpinan Soekarno mencapai puncaknya pada masa “Orde Lama,” di mana ia berhasil memimpin negara melalui masa-masa sulit pasca-kemerdekaan. Namun, pada tahun 1965, Indonesia mengalami krisis politik yang serius, yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S). Pada tahun 1967, Soekarnosecara resmi dilengserkan dari jabatannya oleh Presiden Soeharto dan digantikan oleh Orde Baru.
Warisan Sejarah
Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970. WarisanSoekarno sebagai bapak proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia sangatlah penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia dikenang sebagai tokoh yang memiliki visi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun identitas bangsa Indonesia. Pemikirannya, kontribusinya dalam proklamasi kemerdekaan, dan peranannya dalam pembentukan Pancasila tetap menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas bangsa Indonesia.